Catatan Kaki Editor: Review Novel Anchorage Bar

Anchorage Bar

Penulis: Yandi Asd

Penerbit: AT Press Solo

“Klimaks, kepuasaan, harapan, kebutuhan semuanya bercampur dalam darah”

Pecinta novel misteri tidak boleh melewatkan novel satu ini. Mengangkat genre mystery-erotica romance, novel Anchorage Bar hadir memuaskan hasrat penikmat novel yang gandrung akan alur cerita mendebarkan, penuh teka-teki lengkap dengan erotika khas kehidupan malam pada sebuah bar.

Dari sebuah bar dewasa di Anchorage, salah satu kota di negara bagian Alasaka, kisah dalam novel ini bermula. Sedikit penghantar, Anchorage adalah sebuah kota yang sepanjang tahun diselimuti hawa dingin, lengkap dengan tumpukan salju meninggi pada bulan-bulan tertentu. Anchorage merupakan sebuah kota yang menjadi pusat dari pegadangan dan transportasi. Sebuah bar dewasa terkenal berdiri di kota itu. Adalah Anchorage Bar, tempat dimana pengunjung dewasa dapat menikmati berbagai hiburan dewasa lengkap dengan para wanita pemuas hasrat, tak lupa juga minuman keras dan bilik-bilik cinta tempat mereka dapat menyalurkan hasrat.

Dikiskahkan, seorang gadis berambut pirang bernama Anne merupakan primadona di Anchorage Bar. Gadis yang digilai karena kemolekan tubuh dan parasnya yang rupawan itu senang menamai dirinya sebagai perempuan penggoda, ketimbang penjaja seks. Kehidupan gadis itu semula baik-baik saja hingga akhirnya masalah muncul ketika para pria yang menjadi tamunya mulai meregang nyawa karena dibunuh dengan cara yang mengenaskan. Ditembak kemudian di atas tubuhnya selalu ditinggalkan sebuah revolver tanpa peluru. Kejadian pembunuhan yang terus berulang ternyata tidak membuat Mr. Bruz-pemilik Anchorage Bar-terusik. Pria itu baru benar-benar turun tangan untuk mengusut kasus pembunuhan itu ketika Anne-anak kesayangan, pengepul pundi-pundi kekayaan Mr. Bruz-mulai merasa terancam.

Dimulainya pengusutan kasus pembunuhan di Anchorage Bar akan membawa pembaca berkenalan dengan tokoh-tokoh lain selain tiga sekawan Anchorage Bar: Anne, Keynan, dan Jacklyn kemudian juga ada Mr. Bruz. Nantinya akan muncul juga si detektif seksi David dan seoran pria bertato blue husky tepat pada tengkuknya yang langsung mengejutkan pembaca sejak awal kemunculannya. Tokoh-tokoh yang punya latar belakang menarik dan penokohan yang kuat akan membuat pembaca mengagumi mereka. Belum lagi alur dan intrik yang dibangun oleh penulis tentang misteri pembunuhan di sebuah kota dingin bernuansa misterius akan membuat novel tersebut akan semakin menarik untuk dibaca.

Saya beruntung menjadi salah satu orang yang berkesempatan membaca dan menilai novel Anchorage Bar. Sejak memulai membacanya saya seketika berbangga pada penulis yang terlihat betul berusaha mengumpulkan materi dan melakukan riset. Sehingga jelas apa yang ditulis benar-benar dikuasai sehingga dapat meminimalkan kesalahan informasi kepada pembaca Anchorage Bar. Sering kali dalam proses kreatif penulisan novel, seorang penulis tidak benar-benar melakukan riset secara menyeluruh. Padahal tidak menutup kemungkinan berbagai informasi yang didapatkan akan menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembaca. Sehingga riset, penguasaan materi yang akan diangkat selalu saya titik beratkan kepada penulis-penulis yang naskahnya saya tangani.

Bicara lebih dalam lagi tentang novel Anchorage Bar. Meski mengangkat genre erotica-romance namun pembaca-pada batas usia yang ditentukan-tidak akan merasa aneh. Penulis berhasil membuat cerita yang meskipun memuat konten dewasa tetap dapat dinikmati. Terutama pada pemilihan bahasa untuk menggambarkan adegan per adegan. Permasalahan yang dikemas padat mulai dari pra-klimaks hingga penyelesaian membuat novel ini begitu menyenangkan untuk diikuti. Apalagi di dalam novel ini pembaca selain mendapatkan hiburan juga mendapatkan pengetahuan baru. Keren ‘kan?

Penasaran dengan cerita lengkap novel ini? Bagaimana tabir kasus pembunuhan di Anchorage Bar yang melibatkan Anne dan tokoh-tokoh lain dapat terselesaikan?

Ayo segera pesan Novel Anchorage Bar. Hanya di AT Press Solo. Untuk pemesanan, dapat langsung menghubungi:

Instagram: @atpresssolo

Facebook: At Press Solo

 

Tinggalkan komentar