Cozy Night in Lombok Epicentrum Mall Mataram

Malam Minggu masih jauh, masih lusa-lusanya lagi xixixi. Namun jiwa anak muda dalam diri tiada berhenti meraung-raung. Ditambah mendapatkan sms cantik dariĀ starbucks -siapa yang nggak tergiur coba. Ya, yang awalnya nggak mau jalan mendadak sudah nangkring manja di Lombok Epicentrum Mall, Mataram.

Lanjutkan baca “Cozy Night in Lombok Epicentrum Mall Mataram”

PANDORA

HADIAH TANPA NAMA PENGIRIM

Mendapat PR pada hari Sabtu dan harus dikumpulkan pada hari Senin jam pertama adalah kenyataan sangat buruk yang merusak hari Minggu Nara. Disaat seharusnya Nara bisa sedikit santai, dia malah harus bangun sangat pagi mendahului semua orang di rumah. Tanpa mandi dan hanya mencuci muka serta gosok gigi Nara langsung duduk di kursi meja belajar. Membuka buku paket matematika yang tebalnya sebelas dua belas dengan buku KUHP kepunyaan Ibu.

Lanjutkan baca “PANDORA”

PANDORA

DUA BELAS TAHUN KEMUDIAN

-AGUSTUS 2007

“Kau membawanya ‘kan?”

Pertanyaan Nara menghentikan langkah terburu-buru Dio. Dio membeku. Bayangan wajah mengerikan Nara kala kesal mulai bekelebat di dalam pikirannya.

Lanjutkan baca “PANDORA”

Kau Yang Hidup Dalam Ingatan

Kembali aku mempermasalahkan waktu. Waktu yang tidak pernah tepat. Waktu yang tidak bisa berjalan mundur. Dan waktu yang akhirnya membuatmu hidup dalam ingatan.

Puluhan ribu detik yang lalu, mata kita saling beradu. Bertatapan tidak lebih dari sepenggal nafas kemudian beralih. Puluhan ribu detik yang lalu, kepalaku menoleh setelah aroma selegit apel pie tanpa sengaja terhirup ketika sosokmu beralih. Kau tersenyum. Senyum yang kekal dalam ingatan.

Lanjutkan baca “Kau Yang Hidup Dalam Ingatan”