Pembagian kupon undian di Perempatan Dusun Templek kepada peserta oleh panitia jalan sehat.

Warga Desa Jambon Guyub Rukun Melalui Jalan Sehat HUT Ke-74 Kemerdekaan Indonesia

Gegap gempita HUT Ke-74 Kemerdekaan Indonesia terasa di seluruh negeri, tak terkecuali di Desa Jambon. Desa yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan ini merayakannya dengan mengadakan Jalan Sehat pada Kamis, 22 Agustus 2019. Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta yang merupakan anggota BPD, LPMD, PKK, Karang Taruna, karyawan sekolah di Desa Jambon dan juga warga dari sembilan dusun.

Lanjutkan baca “Warga Desa Jambon Guyub Rukun Melalui Jalan Sehat HUT Ke-74 Kemerdekaan Indonesia”

Maeun Dakbal, Makanan Khas Korea Selatan yang Mudah Dimasak Di Rumah

Semakin terkenalnya Korea Selatan tak ayal membuat semua hal tentang negara itu menjadi hal yang menarik. Melihat fenomena itu kali ini saya ingin berbagi resep masakan korea sehingga teman-teman tidak perlu ke restoran korea, mengeluarkan uang yang lumayan untuk makan makanan negeri ginseng. Kini teman-teman dapat memasaknya sendiri di rumah, praktis dan mudah.

Lanjutkan baca “Maeun Dakbal, Makanan Khas Korea Selatan yang Mudah Dimasak Di Rumah”

Low Budget: Mempersiapkan Sendiri Menu Makan Malam Romantis Bareng Pasangan

Siapa sih yang nggak pengen makan malam romantis bareng pasangan? Dengan menu makan ke barat-baratan, pokoknya beda dari hari-hari biasanya.

Saya termasuk orang yang mengimpi-impikan makan malam romantis bareng pasangan saya sejak hari pertama jadian. Tapi karena berbagai keterbatasan tapi hasrat nggak bisa ditahan akhirnya saya memutar otak. Agar saya tetap bisa makan malam malam romantis tapi budget saya mencukupi.Dan ya, tercetuslah ide untuk mempersiapkan semuanya sendiri.

Lanjutkan baca “Low Budget: Mempersiapkan Sendiri Menu Makan Malam Romantis Bareng Pasangan”

Lempah Kuning Ikan Kembung lezat tersaji di atas piring.

‘Mendadak’ Lempah Kuning Ikan Kembung

Persis seperti judulnya, masakan kali ini serba mendadak. Nggak ada rencana sama sekali akan masak Lempah Kuning Ikan Kembung. Secara dari semalam yang ada di otak adalah Sayur Daun Singkong Tumbuk khas Batak. Tapi pagi tadi saya nggak berhasil mendapatkan daun singkong dan leunca (pokak). Padahal sudah keliling ke beberapa pasar tradisional di Kota Mataram, NTB.

Lanjutkan baca “‘Mendadak’ Lempah Kuning Ikan Kembung”

Catatan Kaki Editor: Review Novel Anchorage Bar

Anchorage Bar

Penulis: Yandi Asd

Penerbit: AT Press Solo

“Klimaks, kepuasaan, harapan, kebutuhan semuanya bercampur dalam darah”

Pecinta novel misteri tidak boleh melewatkan novel satu ini. Mengangkat genre mystery-erotica romance, novel Anchorage Bar hadir memuaskan hasrat penikmat novel yang gandrung akan alur cerita mendebarkan, penuh teka-teki lengkap dengan erotika khas kehidupan malam pada sebuah bar. Lanjutkan baca “Catatan Kaki Editor: Review Novel Anchorage Bar”

Mas Didik Arwinsyah menyampaikan Materi SEO dalam event AccessTrades Caravan Yogyakarta.

Malam Minggu Sambil Ngomongin SEO Dan Digibank di AccessTrade Caravan Seri Yogyakarta

Sabtu, 28 Juli 2018 bertempat di Hotel Horaois Malioboro untuk pertama kalinya saya mengikuti event blogger di Yogyakarta. Nggak tanggung-tanggung pula karena event sore itu membahas tentang SEO. Sedikit curhat, saya terbilang anak bawang dalam dunia blog dan super anak bawang masalah SEO. Tapi ya gitu, saya nggak mau selamanya jadi anak bawang. Mendapat kabar kalau akan ada event keren AT Caravan ini, saya pun langsung mendaftar dan akhirnya terdamparlah dengan penuh bahagia sore itu di salah satu room meeting Hotel Horaois Malioboro, Yogyakarta.

Lanjutkan baca “Malam Minggu Sambil Ngomongin SEO Dan Digibank di AccessTrade Caravan Seri Yogyakarta”

KRI Layaran MNEK 2018.

Kirab Kota Berbalut Budaya MNEK 2018

Mataram, Sabtu (5/5) lalu bertempat di pusat Kota Mataram telah berlangsung Kirab Kota Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018. Yep, kegiatan ini merupakan satu dari banyak rangakaian kegiatan dalam gawe besar TNI Angkatan Laut Indonesia. Sedikit informasi buat kalian yang belum tahu, MNEK di Lombok ini bukan yang pertama melainkan sebelumnya MNEK sudah pernah dihelat di Sumatera Barat dan Batam.

Lanjutkan baca “Kirab Kota Berbalut Budaya MNEK 2018”

Sungkeman yang tahun ini pasti akan saya rindukan. Jangan tanya saya dimana, saya masih menunggu urutan.

Keluarga….

Sumpah, hari ini lagi mellow banget.

Dapat video call manis di pagi hari dari kakak sepupu yang mengabarkan kalau kapalnya akan menyandar di Pelabuhan Lembar esok jam 12 siang malah membuat saya tiba-tiba rindu keluarga.

Lanjutkan baca “Keluarga….”

Tarian tradisional Lombok yang ditarikan oleh pemudi-pemudi pada berbagai acara (Credit: www.apwtour.com).

Lombok, Pulau Berjuluk Surga yang Wajib Dikunjungi

Libur telah tiba, libur telah tiba, hore… hore.. hore…

Sepenggal lirik dalam lagu Libur Telah Tiba yang dinyanyikan oleh Tasya *kala masih menjadi penyanyi cilik* selalu menjadi backsong langganan ketika musim liburan akan segera tiba. Menikmati saat-saat libur sambil mengeksplorasi tempat baru merupakan kegiatan menyenangkan. Wajib untuk beberapa orang.

Lanjutkan baca “Lombok, Pulau Berjuluk Surga yang Wajib Dikunjungi”

One Day Trip ke Pantai Selatan Lombok

Tinggal di Lombok tak lengkap rasanya kalau tidak menjelajah ke tempat-tempat indah yang tersebar hampir di setiap penjuru pulau. Jauh-jauh pindah dari Jawa saya beruntung karena bekerja di sebuah perusahaan tour & travel yang memfasilitasi beberapa kali agenda jalan-jalan saya ke beberapa destinasi wisata. Asyik. Kata itulah yang acap kali terbersit, tapi untuk beberapa kesempatan jalan-jalan bersama teman terasa jauh lebih asyik.

Lanjutkan baca “One Day Trip ke Pantai Selatan Lombok”

Arti Sebuah Pertemanan

Teman, satu unsur dalam hidup yang buatku bertahan.

Yang kutahu, 22 tahun hidup yang kujalani, tak dapat kulalui tanpa sosok seorang teman. Lebih-lebih untuk tipikal orang sepertiku, yang setiap detik butuh seseorang untuk berbagi, saling sahut dalam kata, saling memperhatikan meski diam.

Lanjutkan baca “Arti Sebuah Pertemanan”

Quality Holiday with Happy People in Gili Trawangan

Momen yang ditunggu akhirnya datang. Apalagi kalau bukan akhir pekan…

Tinggal jauh dari keluarga buat saya selalu menghabiskan liburan dengan sahabat tercinta. Anggi, si pekewuh yang sejak zaman kuliah selalu bilang ingin bekerja di kota yang sama dengan saya -dan akhirnya terkabul. Setelah dua minggu absen holiday karena kesibukan masing-masing yang seabrek, kali ini kami berserta pasukan tetapkan niat untuk menyeberang ke utara, ke Gili Trawangan.

Lanjutkan baca “Quality Holiday with Happy People in Gili Trawangan”

My Current Life – New Chapter in Lombok

Its been a while. 

Masa kuliah saya dihiasi dengan banyak sekali kegiatan yang mengharuskan untuk sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bukan karena latar anak kos –jaman kuliah cuma dua kali pindah kos kok, itu pun karena suatu alasan kuat– tapi lebih karena saya memang tipikal orang yang nggak betah diam di satu tempat saja. Dan saya beruntung kuliah pariwisata karena hasrat saya untuk pergi-pergi tersalurkan dengan baik dan penuh manfaat.

Lanjutkan baca “My Current Life – New Chapter in Lombok”

(Lombok Folk Story) Putri Mandalika, Sang Putri Nyale

Bicara tentang cerita rakyat, tiap daerah memiliki cerita rakyat yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat setempat. Cerita rakyat sendiri dapat digolongkan sebagai suatu bentuk kearifan lokal yang diturunkan dalam suatu masyarakat atau kelompok. Biasanya cerita rakyat yang berkembang di Indonesia selalu diikuti unsur-unsur di luar nalar yang menciptakan kesan magis.

Lanjutkan baca “(Lombok Folk Story) Putri Mandalika, Sang Putri Nyale”

PANDORA

HADIAH TANPA NAMA PENGIRIM

Mendapat PR pada hari Sabtu dan harus dikumpulkan pada hari Senin jam pertama adalah kenyataan sangat buruk yang merusak hari Minggu Nara. Disaat seharusnya Nara bisa sedikit santai, dia malah harus bangun sangat pagi mendahului semua orang di rumah. Tanpa mandi dan hanya mencuci muka serta gosok gigi Nara langsung duduk di kursi meja belajar. Membuka buku paket matematika yang tebalnya sebelas dua belas dengan buku KUHP kepunyaan Ibu.

Lanjutkan baca “PANDORA”

PANDORA

DUA BELAS TAHUN KEMUDIAN

-AGUSTUS 2007

“Kau membawanya ‘kan?”

Pertanyaan Nara menghentikan langkah terburu-buru Dio. Dio membeku. Bayangan wajah mengerikan Nara kala kesal mulai bekelebat di dalam pikirannya.

Lanjutkan baca “PANDORA”

PANDORA

PROLOGUE

Seorang gadis kecil berumur lima tahun terduduk diam di sudut ruangan rumah barunya. Mata bulatnya bergerak mengikuti pergerakan kedua orang tuanya yang sejak pagi buta tadi sibuk menata rumah. Mereka pindah ke rumah baru itu kemarin malam. Tiba pukul tujuh dan selesai memasukkan semua perabotan pukul sepuluh. Gadis itu tidak ingat pukul berapa tepatnya dia dan kedua orang tuanya tidur. Yang gadis itu ingat, dia tidur di atas sofa ruang tamu sedang kedua orang tuanya tidur di atas tikar lipat.

Lanjutkan baca “PANDORA”

Under The Umbrella Chapter 2

Kujatuhkan pilihan pada gaun terusa biru tua yang sedikit memamerkan bahuku. Siang tadi aku menghabiskan hampir satu jam berdiri di depan lemari pakaian Ria. Kebanyakan gaun miliknya akan terlalu mini jika kupakai. Mengingat perbedaan tinggi kami yang lumayan signifikan.

Aku duduk di depan cermin. Ria sempurna mematutku. Kulit bagian wajah, leher dan sebagian lenganku yang terbakar berhasil dia samarkan. Aku kembali menjelma menjadi Adia sebelum pergi ke Khao-Lak bahkan lebih sempurna dari seorang Adia yang orang-orang kenal. Lanjutkan baca “Under The Umbrella Chapter 2”

Under The Umbrella Chapter 1

 

‘Kau’ adalah ingatan yang tidak ingin kulepas.

***

Mike mendorongku agar segera duduk. Bus yang kami tumpangi untuk menuju Phuket akan segera berangkat. Lima menit lebih awal dari waktu yang ditentukan.

Kusimpan tas ranselku di bawah kursi bus. Sengaja melakukannya karena aku membawa laptop dan kamera yang berharga. Jika terjadi sesuatu pada kedua benda itu maka uang, waktu dan perjalanan yang kutempuh jauh-jauh ke Khao-Lak akan berakhir sia-sia.

Mike mulai sibuk lagi dengan ponselnya. Pria muda berwajah kekanakan itu rekan kerja baruku. Aku merekrutnya, setelah melihat foto-foto hasil jepretannya yang dilampirkan pada portofolio yang dia sertakan ketika mengikuti job fair beberapa bulan lalu.

Mesin bus menyala. Perlahan bus melaju. Meninggalkan terminal Distrik Khao-Lak yang sore itu tidak terlalu ramai.

Lanjutkan baca “Under The Umbrella Chapter 1”

(Novel) PROLOGUE Un-Resolved Love

Di salah satu gerbong kereta, seorang perempuan terlihat tengah menempelkan kepalanya pada kaca jendela. Pandangannya mengedar ke luar, memerhatikan petak-petak sawah yang hanya sekelebatan bayangan. Dalam diam, perempuan itu mencoba menikmati perjalanan ke kota tempatnya tumbuh besar. Sepuluh tahun sudah dia meninggalkan kota itu tanpa pernah kembali.

Ketika orang-orang bahagia karena bisa kembali ke kota tempat mereka menghabiskan separuh lebih hidup mereka, perempuan itu merasakan sebaliknya. Dia tidak bahagia. Kota itu membangkitkan rasa sakitnya. Sudut-sudut sekolahnya, sudut-sudut temaram kota Yogyakarta, semuanya menyimpan kenangannya bersama seorang pria yang mati-matian ingin dia lupakan.

Dulu sekali pria itu sangat mencintainya. Pria itu bertahan di sampingnya tanpa mendapat balasan cinta. Tapi roda kehidupan seseorang di dunia selalu berputar, saat dia mulai mencintai pria itu, pria itu pergi dan tak pernah muncul lagi. Hubungan tanpa status yang mereka jalani berakhir tanpa ada yang mengakhiri.

Perempuan itu meremas ujung undangan reuni yang membawanya kembali ke Yogyakarta. Dia tidak mengharapkan pertemuan mereka. Kalau pun takdirlah yang mempertemukan mereka, dia berharap pria itu sudah tidak mengenalinya. Dia tidak ingin ada pertemuan yang meninggalkan jejak rumit untuk kehidupannya di masa sekarang dan dia tidak ingin kenangan diantara mereka muncul lalu meminta untuk dilanjutkan.

Kau Yang Hidup Dalam Ingatan

Kembali aku mempermasalahkan waktu. Waktu yang tidak pernah tepat. Waktu yang tidak bisa berjalan mundur. Dan waktu yang akhirnya membuatmu hidup dalam ingatan.

Puluhan ribu detik yang lalu, mata kita saling beradu. Bertatapan tidak lebih dari sepenggal nafas kemudian beralih. Puluhan ribu detik yang lalu, kepalaku menoleh setelah aroma selegit apel pie tanpa sengaja terhirup ketika sosokmu beralih. Kau tersenyum. Senyum yang kekal dalam ingatan.

Lanjutkan baca “Kau Yang Hidup Dalam Ingatan”

Jangan Bersedih, Tuhan Selalu Memberikan Cara Lain Untuk Bahagia

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Sudah tidak pantas lagi saya mengenakan berbagai macam atribut yang menujukkan jika saya masihlah anak kecil yang suka merengek meminta apapun untuk dipenuhi saat itu juga. Seiring dengan berjalannya waktu, segala macam konsep hidup yang menyenangkan dan menakutkan mulai mampir meski hanya sekedar menyapa namun menjadi buah pikir selama berhari-hari.

Konsep impian yang tidak ubahnya hanya upaya mengimitasi kusuksesan yang sudah diraih oleh seseorang.

Lanjutkan baca “Jangan Bersedih, Tuhan Selalu Memberikan Cara Lain Untuk Bahagia”