One Day Trip ke Pantai Selatan Lombok

Tinggal di Lombok tak lengkap rasanya kalau tidak menjelajah ke tempat-tempat indah yang tersebar hampir di setiap penjuru pulau. Jauh-jauh pindah dari Jawa saya beruntung karena bekerja di sebuah perusahaan tour & travel yang memfasilitasi beberapa kali agenda jalan-jalan saya ke beberapa destinasi wisata. Asyik. Kata itulah yang acap kali terbersit, tapi untuk beberapa kesempatan jalan-jalan bersama teman terasa jauh lebih asyik.

Kali ini saya ingin sedikit bagikan cerita seri jalan-jalan ke Pantai Selatan Lombok bersama tiga sekawan ter, ter, ter yang akhirnya berkumpul kembali dengan saya setelah habiskan beberapa tahun di Yogyakarta. Seperti biasa, WA group yang hanya beranggotakan empat orang (saya plus tiga orang gila itu) ramai akan bahasan-bahasan mengenai spot keren di Pantai Selatan Lombok yang akan jadi tujuan wisata kami kali itu. Berawal dari pertemuan singkat di kedai cepat saji bilangan Mataram, diskusi berlanjut. Heri, yang liburnya tak beraturan itu paling semangat. Mungkin diam-diam juga sudah siapkan kostum mengingat jalan-jalan kami tidak pernah lepas juga dari yang namanya hunting foto.

Malam itu rusuh di chat room berhenti kala satu persatu dari kami mulai lelap tertidur. Tak tahu siapa yang terakhir karena keesokannya kami akhirnya berhasil bangun awal, bersolek semampunya kemudian berkumpul di meeting point yang sudah ditetapkan *rumah Anggi*. Seperti biasa juga formasi hari itu saya berboncengan dengan Mas Heri lalu Anggi dan Asyrofi.

Berempat kami mulai ekspedisi ke selatan Lombok. Menyusuri jalan raya yang sepenuhnya mulus menuju destinasi wisata tujuan. Kali itu untuk pertama kalinya saya terenyak. Melalui jalan yang asing tapi menciptakan perasaan yang amat familiar.

Ya, jajaran perbukitan hijau serupa permadani. Tahukah, saya seperti digiring kembali ke Jawa. Seperti hendak bertolak ke Semarang melewati jalur Salatiga.

Destinasi pertama yang kami tuju adalah Artati Bungalow & Restaurant. Anggi lah yang dapatkan informasi tentang tempat itu dari hobi selancarnya di internet. Di Artati Bungalow & Restaurant kami disuguhi pemandangan indah Pantai Selong Belanak, tak mau ketinggalan, barisan pegunungan hijau yang tadi kami lalui pun unjuk kecantikannya.

Sayang, hari itu cuaca sedikit tak bersahabat. Hujan mengguyur, sejak beberapa kilometer sebelum tiba di tempat tujuan kami. Beberapa kali pula kami harus berhenti untuk berteduh. Tapi semesta masih sayang pada kami berempat kok. Buktinya, ketika santap siang kami mendarat di atas meja, hujan juga perlahan-lahan berhenti.

Heri segera meloncat, menarik Asyrofi untuk mengikutinya. Fotografer terbaik sepanjang masa kami itu orang tersabar di planet ini dalam hal menuruti kemauan-kemauan absurd kami.

artati bungalow
Asyrofi, Anggi, Niken, Heri di Artati Bungalow & Restaurant

Bergantian pula Heri, saya dan Anggi meminta Asyrofi untuk memotret kami. Sayang cuaca hari itu sungguh tidak bersahabat meskipun pemandangan Selong Belanak dan perbukitan hijau nampak mengagumkan.

Puas berswafoto di Artati Bungalow & Restaurant perjalanan saya lanjutkan ke destinasi wisata selanjutnya. Tidak Pantai Kuta Mandalika, tapi masih masuk ke dalam kawasannya. Adalah Bukit Mrese, perbukitan hijau tempat yang menyajikan pemandangan indah wilayah perairan selatan Lombok.

Butuh waktu lebih kurang empat puluh menit dari Artati Bungalow & Restaurant sampai akhirnya tiba di Bukit Mrese. Untuk naik ke puncak bukit hanya butuh waktu beberapa saat saja. Sampai di atas kami langsung berpencar. Saya dan Heri sibuk sendiri dengan kamera yang kami curi dari tangan Asyrofi.

bukit mrese 2
Pemandangan nan cantik dari puncak Bukit Mrese

Dari atas Bukit Mrese, sejauh mata memandang yang kami lihat adalah keindahan. Hijaunya perbukitan yang menyejukkan mata, indahnya lautan biru tua serta warna putih yang berarak ke pantai mencipta buih. Setiap inch tempat ini semampu mungkin kami abadikan. Sesekali lanskap, namun lebih banyak ada objek hidup di dalamnya.

bukit mrese 4
Selfie wajib Asyrofi, Anggi, Niken, Heri di Bukit Mrese

Tinggalkan komentar