Siluet Jingga.

Siluet Jingga (Satu)

Joa mengintip ke luar melalui celah tirai yang sempurna menutup jendela kamarnya. Langit belum berhenti menangis sejak sore. Menyebalkan. Sebab Joa memiliki janji temu dan dia tidak mungkin pergi dengan mengendarai motor bebek kesayangannya.

Lanjutkan baca “Siluet Jingga (Satu)”

My Current Life – New Chapter in Lombok

Its been a while. 

Masa kuliah saya dihiasi dengan banyak sekali kegiatan yang mengharuskan untuk sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bukan karena latar anak kos –jaman kuliah cuma dua kali pindah kos kok, itu pun karena suatu alasan kuat– tapi lebih karena saya memang tipikal orang yang nggak betah diam di satu tempat saja. Dan saya beruntung kuliah pariwisata karena hasrat saya untuk pergi-pergi tersalurkan dengan baik dan penuh manfaat.

Lanjutkan baca “My Current Life – New Chapter in Lombok”

PANDORA

DUA BELAS TAHUN KEMUDIAN

-AGUSTUS 2007

“Kau membawanya ‘kan?”

Pertanyaan Nara menghentikan langkah terburu-buru Dio. Dio membeku. Bayangan wajah mengerikan Nara kala kesal mulai bekelebat di dalam pikirannya.

Lanjutkan baca “PANDORA”

PANDORA

PROLOGUE

Seorang gadis kecil berumur lima tahun terduduk diam di sudut ruangan rumah barunya. Mata bulatnya bergerak mengikuti pergerakan kedua orang tuanya yang sejak pagi buta tadi sibuk menata rumah. Mereka pindah ke rumah baru itu kemarin malam. Tiba pukul tujuh dan selesai memasukkan semua perabotan pukul sepuluh. Gadis itu tidak ingat pukul berapa tepatnya dia dan kedua orang tuanya tidur. Yang gadis itu ingat, dia tidur di atas sofa ruang tamu sedang kedua orang tuanya tidur di atas tikar lipat.

Lanjutkan baca “PANDORA”